Minggu, 01 Mei 2011

“"Untung putusnya sebulan sebelum hari H. Kalo hari H minus 1, gimana? Atau lebih parah lagi, H plus 1. "”





Dulu berapa lama pacaran dengan Zola?
Sekitar setahunan ya. Nggak jelas juga sih kapan mulai pacaran. Tapi aku kalau pacaran memang nggak pernah main-main, jadi dari awal memang sudah serius.

Apa yang membuat dia menarik di mata kamu?
Saya kan anak satu-satunya, terbiasa melakukan apa-apa sendiri. Saya juga orangnya keras. Dia bisa meng-handle itu. Dia memahami saya yang seperti ini, dan kami sering tukar pikiran. Nyaman aja, hubungan kami rasanya lebih seperti partnership.

Mengakhiri hubungan itu memang sudah keputusan bersama?
Tentang siapa yang mengakhiri duluan dan apa alasannya, biarlah jadi rahasia saya. Tapi sebetulnya sejak sebelum berangkat umroh, memang sudah banyak pertanyaan di benak saya. Makanya selama di sana (Mekkah), salah satu doa saya adalah mohon ditunjukkan yang terbaik bagi saya. Mohon diberikan jawaban atas semua pertanyaan saya. Setelah pulang dari sana, ya akhirnya saya dapat jawabannya. Karena itu saya ikhlas, berarti memang bukan jodohnya.

Sempat mengira atau punya firasat bahwa hubungan itu akan berakhir?
Ada beberapa hal yang memang saya sudah tahu, tapi ada juga beberapa yang mengejutkan saya. Tapi ya itu yang terbaik.

Saat itu apa sudah mempersiapkan tetek bengek pernikahan?
Sepertinya sih sudah ya. [Ayu tertawa]. Kalo dari tanggal sih, itu kejadiannya sebulan menjelang hari H, jadi persiapan pernikahan sudah dijalankan. Tapi saya berpikir, untung putusnya sebulan sebelum hari H. Kalo hari H minus 1, gimana? Atau lebih parah lagi, H plus 1.

Bagaimana reaksi keluarga mendengar berita itu?
Orang tua sih kuat. Tadi pagi bercanda, ketawa-ketawa, biasa aja. Awalnya tentu sempat kecewa, tapi mereka lihat saya tegar, saya kuat, saya baik-baik aja, mereka juga jadinya ikhlas. Saya kuat demi orang tua saya. Saya nggak mau mereka lihat anaknya terpuruk. And I will not give up on love. Banyak orang yang khawatir, karena ada kejadian ini, saya jadi skeptis. Suatu hari nanti saya ingin jadi istri. Saya akan jadi istri. Dan saya ingin suami dan anak-anak saya nanti akan bisa melihat saya dengan bangga karena mereka punya ibu yang kuat.

Apa kesibukan Ayu sekarang?
Kebetulan sejak pulang umroh kemarin jadwal tampil di tivi agak jarang. Saya lagi fokus mentransformasikan ide-ide saya jadi realita. Saya punya ide bisnis cari pahala yang sepertinya bisa saya jalankan. Saya belum bisa bilang bisnisnya apa, tapi insya Allah bulan depan diluncurkan dan akan saya umumkan ke teman-teman media. Idenya juga saya dapat di perjalanan umroh kemarin, dan sepertinya ini bisa dijadikan bisnis yang menjanjikan.

Ada pengalaman seru selama di tanah suci?
Pengalaman saya macam-macam. Saya dikasih buku doa sama orang Arab. Lalu di masjid, orang di sebelah saya minta diajari mengaji. Di jalan pun saya beberapa kali dipeluk ibu-ibu, dicium, disun pipi. Saya kan banyak bikin ketawa dan menghibur orang di Indonesia, mungkin dapet "imbalannya" pas di sana. Pulang umroh, saya juga belajar jadi lebih sabar dan bersyukur.

Ada pesan untuk perempuan yang juga mengalami kisah yang sama dengan Ayu?
Semua yang kita punya di dunia ini kan hanya titipan Allah. Kalau ternyata diambil lagi, ya sudah, ikhlaskan. Apa pun yang terjadi pada kita, syukuri, karena itu pasti yang terbaik. Intinya sih ikhlaskan aja.

sumber:
http://id.omg.yahoo.com/blogs/ayu-dewi-i-will-not-give-up-on-love-blog_editor-100.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar